Mobimoto.com - Toyota merupakan produsen mobil terbesar di dunia dengan menempati posisi 5 besar, sedangkan di Indonesia merupakan produsen terbesar di Indonesia.
Namun, Toyota tampaknya masih harus bekerja sama dengan produsen mobil China lainnya untuk memenuhi permintaan kendaraan listrik.
Baca Juga
Khusus untuk suplai aki untuk mobil listrik, Toyota harus bekerja sama dengan produsen mobil China sebagai pemasok aki listrik.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, Toyota bekerja sama dengan produsen mobil Cina, BYD, untuk mengembangkan mobil listrik, termasuk kendaraan listrik yang akan diproduksinya.
Kemitraan telah tercapai, di mana Toyota akan mendapatkan keuntungan dari pengembangan teknologi baterai yang dikembangkan oleh BYD. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan transisi ke kendaraan listrik.
"Toyota Motor Corporation akan meluncurkan sedan kompak all-electric di China tahun depan," kata Toyota dalam sebuah pernyataan, dikutip oleh hops.id---jaringan Suara.com.

Kendaraan listrik ini akan ditenagai oleh sel baterai blade BYD dengan bahan kimia LFP. Dalam beberapa tahun terakhir, bahan ini telah digunakan untuk bus listrik.
Baterai blade BYD telah menarik perhatian banyak produsen kendaraan roda empat, salah satunya Tesla. Ini adalah faktor yang membantu produsen mobil memproduksi mobil listrik dengan harga terjangkau.
“Teknologi baterai BYD telah membantu kami memenuhi tantangan dalam menghadirkan sedan listrik yang terjangkau,” kata Toyota.
Hari ini, raksasa mobil Jepang Toyota dituduh mencoba membuat mesin pembakaran dalam bertahan selama mungkin. Toyota mungkin menghindari komitmen terhadap kendaraan listrik sepenuhnya karena kemauan konsumen dan bisnis untuk mengubah bisnis.
Sementara sel solid-state bisa menjadi jawaban Toyota untuk pindah ke mobil listrik.
Diharapkan mobil listrik final Toyota dan BYD akan dijual di pasar dengan harga 30.000 USD atau setara dengan 20 juta rupee.