Mobimoto.com - Kelangkaan stok bahan bakar minyak atau BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum/SPBU Shell jadi pembicaraan hangat di publik beberapa waktu belakangan.
Bahkan sempat muncul isu liar di masyarakat bahwa Shell, perusahaan energi asal Inggris itu, hendak menutup operasi SPBU di Indonesia.
Baca Juga
Tetapi kabar ini dibantah oleh President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian. Ia mengakui bahwa memang SPBU Shell memang kekurang BBM, tapi bukan berarti perusahaan akan tutup.
“Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa saat ini terdapat kendala dalam pengadaan dan penyaluran produk BBM,” ucap Ingrid di Jakarta.
Ingrid menyampaikan bahwa Shell Indonesia berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan ketersediaan produk BBM di SPBU Shell secepatnya.
Meskipun terjadi kelangkaan stok BBM, Ingrid menyampaikan bahwa SPBU Shell tetap beroperasi untuk melayani masyarakat dengan produk layanan lain yang tersedia, termasuk Shell Select dan bengkel.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” ucap Ingrid.
Secara terpisah, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan akan berkoordinasi dengan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati soal kosongnya BBM di SPBU swasta.
“Ini akan saya cek dulu bagaimana kendala (distribusi)nya, saya akan koordinasikan dulu dengan Kepala BPH Migas,” ucap Yuliot ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat.
Meskipun demikian, ia menyampaikan bahwa Kementerian ESDM sudah memberikan persetujuan impor untuk stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) swasta, mengingat para SPBU swasta tersebut menjual bahan bakar minyak (BBM) impor.
Baca Juga: Shell Sibuk Promosi Kopi dan Makanan Ringan di Tengah Kabar Kelangkaan BBM, Sinyal Beralih Bisnis?
“Ini mereka melakukan impor terhadap BBM yang dijual, dan ESDM sudah memberikan persetujuan impor untuk BP, Shell, dan lain-lain,” kata Yuliot.